Selamat datang di blog SRIGALA BISNIS....


Tulisan-tulisan ini, pada dasarnya hanyalah sebuah wacana tentang banyak hal, tanpa dibatasi oleh topik tertentu, meskipun judul blog ini adalah SRIGALA BISNIS namun bukan berarti kita membicarakan tentang BISNIS SRIGALA.
SRIGALA BISNIS hanyalah sebuah sebutan yang saya pilih agar mudah diingat oleh para pembaca,

Semoga tulisan-tulisan dan foto-foto di blog ini dapat memberi masukan atau setidaknya menjadi sebuah koreksi kecil bagi siapa saja yang membutuhkannya... Amin.

Rabu, 08 September 2010

INDONESIA KALAH DENGAN MALAYSIA DI PERUNDINGAN KINIBALU.

Indonesia Kalah dari Malaysia 3 : 0 pada perundingan KINABALU, Menyediahkan! hanya itu yang bisa kita utarakan. Berapa banyaklagi pulau-pulau kita diserahkan kebangsa lain lewat perundingan para pengambil keputusan di negara ini.

Seperti buah simalakama, ketidak tegasan pemerintah menjadikan kita bertanya tanya sekuat apakah Malaysia? Harga diri kebangsaan sepertinya hanya sebatas di mulut, apa mungkin karena ini bulan puasa? Malaysia juga puasa kok tapi bisa tega semena-mena mempecundangi Indonesia. Ternyata bukan hanya di dunia sepak bola Indonesia jadi pecundang, di pemerintahan juga kita kalah "tegas" dengan Malaysia.

Berikut kutipan dari TEMPO INTERAKTIF, tentang situasi terakhir perundingan Indonesia dan Malaysia di KINABALU :

TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia Ray Rangkuti berpendapat Indonesia kalah telak dari Malaysia dalam perundingan di Kinabalu, Malaysia.


"Kita sudah kalah 3-0," ujarnya dalam jumpa pers di Liga Mas Perdatam Pancoran, Rabu (8/9).

Gol pertama, kata Ray, ialah Malaysia tak pernah minta maaf telah menangkap tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan di wilayah kedaulatan Indonesia.

Kedua, perundingan perbatasan Indonesia-Malaysia malah kembali ke titik nol karena negeri jiran itu mengganti anggota tim perunding. "Mereka memang tidak ingin tuntas, agar (masalah perbatasan) dibawa ke Mahkamah Internasional," ucapnya.

Lantas yang ketiga, tak ada klausul dalam komunike perundingan yang menjamin nantinya hukuman terhadap warga negara Indonesia di Malaysia bakal berkurang.

Sebabnya, kata dia, tim diplomat Indonesia tampaknya dibebani sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang tak tegas terhadap Malaysia.

"Ada situasi nasional yang sebabkan tim lemah. Presiden malah menyebutkan bahwa ada dua juta orang TKI (Tenaga Kerja Indonesia) di Malaysia, perusahaan Malaysia berinvestasi di sini. Malaysia dipuji habis Presiden, dia menghina rakyatnya sendiri," tuturnya, merujuk pada pidato Yudhoyono pekan lalu. (oleh : BUNGA MANGGIASIH)

Bisa lihat sendiri kan betapa sedihnya bangsa ini. Kita cuma bisa menggerutu karena kita bukan pengambil keputusan, mungkin ada pertimbangan lain yang bisa mengorbankan harga diri danm sifat kebangsaan kita. Sedih?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar