Selamat datang di blog SRIGALA BISNIS....


Tulisan-tulisan ini, pada dasarnya hanyalah sebuah wacana tentang banyak hal, tanpa dibatasi oleh topik tertentu, meskipun judul blog ini adalah SRIGALA BISNIS namun bukan berarti kita membicarakan tentang BISNIS SRIGALA.
SRIGALA BISNIS hanyalah sebuah sebutan yang saya pilih agar mudah diingat oleh para pembaca,

Semoga tulisan-tulisan dan foto-foto di blog ini dapat memberi masukan atau setidaknya menjadi sebuah koreksi kecil bagi siapa saja yang membutuhkannya... Amin.

Kamis, 17 Februari 2011

INDONESIA, Sedang Sakit Keras!

Kasihan sekali pemerintah Negara ini. Urusan yang menumpuk dan saling menuntut
untuk segera diselesaikan seakan tiada henti menerkam pemerintah.


Situasi Negara yang masih berputar disekitar “cara hidup bermasyarakat” membuat Negara ini belum sanggup untuk melangkah lebih jauh. Seperti kearah menciptakan Perekonomian yang baik dan berkembang seperti Negara-negara maju.


President, DPR, MPR dan seluruh pejabat terpercaya seakan sulit untuk maju dan memikirkan hal-hal yang membawa Bangsa ini lebih dari kemarin. Mengapa begitu? Lihat saja, rapat dewan rakyat masih mempertanyakan format untuk menyelesaikan mafia pajak. Bapak President masih sibuk dengan situasi masyarakat yang semakin hari semakin anarkis. Jika diamati, sepertinya Negara ini sedang berjalan mundur kebelakang dimana SARA sekarang semakin sensitive terutama sejaka era Reformasi bergulir. Kebebasan yang saat ini dirasakan sebagai dampak reformasi seakan menjadi boomerang atau bom waktu. Sedihnya lagi, Bangsa kita saat ini sama dengan masa-masa dulu di saat kita sedang melakukan pencarian bentuk.


Nah, jangankan memikirkan perkembangan ekonomi yang maju seperti Negara lain. Situasi aman saja sudah tidak bisa kita pertahankan. Gampangnya main hakim sendiri seakan kita yang paling benar merupakan salah satu bukti kuat. Lihat saja berita di media, hampir setiap hari berisi tentang hal-hal kampungan, seperti : tawuran antar kampung, perang antar suku, bahkan berisi pertikaian agama yang dibuat-buat dan terkesan dipaksakan. Bukan hanya itu, kasus-kasus korupsi dan turunannya masih juga belum tuntas diselesaikan. Oh, sampai kapan ini selesai.


Tanpa disadari semua hal tersebut adalah salah satu factor utama mengapa perekonomian bangsa ini cenderung bergerak lambat jika dibandingkan Negara-negara lain.


Situasi Negara yang masih memfokuskan kepada unsur keamanan dan cara hidup yang baik, atau dengan kata lain, pemerintah masih harus mengajari masyarakatnya cara bermasyarakat yang baik. Bah, separah itukah Negara ini? Jangan heran, inilah kenyataan nya. Jangan bermimpi pihak pengusaha asing mau berinvestasi di Indonesia, pengusaha pribumi aja sudah mulai berfikir untuk pindah ke Negara lain yang lebih aman dan demokrasinya sudah berjalan dengan baik. Semua ini dikarenakan tidak adanya situasi yang kondusif di Indonesia.


Kalau kita kupas lebih dalam. Akar dari permasalahan Negara ini adalah kesadaran sebagai manusia belum ada. Sifat kehewanan membuat kita semakin serakah. Serakah dalam segala hal. Merasa diri kita atau kelompok kita yang paling benar. Sakit! Ya masyarakat ini sedang sekarat dan butuh amputasi jika ingin terus hidup.


Tidak ada salahnya jika saat ini banyak yang merindukan Suharto. Walau dulu kita merasa dia orang yang paling bersalah terhadap bangsa ini. Namun sekarang, kita mau tak mau rindu kepemimpinannya yang bertangan dingin. Buktinya dulu kita jarang sekali mendengar hal-hal yang saat ini justru telah menjadi konsumsi media. Semua seakan aman. Yang sok jago disikat. Lah, apa ini menandakan kita semua sudah gila? Merindukan kediktatoran yang dulu telah kita turunkan. Inilah tandanya bangsa ini masih akan begini-begini aja hingga beberapa tahun kedepan.


Baiklah! Daripada kita teruskan mungkin tulisan ini akan menjadi curhat. Cengeng! Kita simpulkan saja, untuk mengatasi situasi saat ini, pemerintah seharusnya melakukan hal-hal berikut :

• Bertindak tegas kepada oknum-oknum yang melakukan tindakan kekerasan yang meresahkan masyarakat.

• Keamanan harus dipulihkan kembali dengan menciptakan produk-produk hukum yang mampu membatasi tingkah laku menyimpang bangsa ini.

• Hukum tersebut nantinya akan menjadi kartu as buat para investor sekaligus menjadi jaminan untuk berinvestasi di Negara ini.

• Stop untuk mengurusi gossip atau hal-hal yang kurang perlu serta fokus terhadap kesejahteraan masyarakat karna kedamaian hanya akan diperoleh jika kesejahteraan telah dirasakan masyarakat.

• Fokus terhadap dunia pendidikan untuk menciptakan masyarakat yang beradap, adil dan makmur.

• Tanamkan kembali Pancasila dan Ke-bhineka tunggal ika.

• Banyak berdoa dan sadar bahwa kita semua ini hanya manusia biasa.



Ini hanya saran. Bukan menggurui. Kita semua sadar bahwa penonton akan lebih mahir ketimbang para pemain. Nah, wajar jika kita lebih tahu komentar ketika melihat hal-hal yang menurut kita tidak pas.


Demikianlah tulisan opini ini. Soalnya membahas ekonomi dan bisnis tidak akan sukses jika Negara ini masih begini. Iya kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar